Popular Posts

Category List

About

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma

Link Gunadarma














Gunadarma

Diberdayakan oleh Blogger.

INFO BAAK

Translate This Page

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Minggu, 16 Oktober 2016


Nama               :  Muhammad Husnul Aziz
Kelas               : 4 EB 19
NPM               : 25213969

"Ketika pertemuan menumbuhkan benih cinta"
Apa kau percaya pada cinta pandangan pertama ? Mungkin pertanyaan itu sering di lontarkan oleh beberapa orang, mungkin juga kau punya alasan tersendiri untuk tidak mempercayainya.
Kring… kring…kring… bunyi suara weaker yang tepat berada di meja depan tempat tidur membangunkanku dari tidur lelap semalam. Mataku tertuju pada benda yang bersuara nyaring itu. Segera tangan ku menggapai weker tersebut dan mematikan suara yang menggangu telingaku dan kembali melanjutkan tidur.
Ketika ku ingin melanjutkan tidur kembali, sebuah ketukan pintu terdengar dari pintu kamar ku dan seketika itu pula mataku tertuju pada sebuah weaker yang baru saja ku matikan. 06.00 AM mataku tertuju pada jarum jam weaker yang menunjukan pukul 6 pagi. Segera aku bangkit dari tempat tidur yang nyaman itu dan segera bergegas untuk siap-siap pergi ke sekolah.
-----
“Kamu ini bagaimana sih, katanya mau berangkat lebih pagi ?” Kata mamah ku sambil menyiapkan sarapan untuk ayah ku dan aku di meja makan.
“Iya mah… adit berangkat dulu”
“Kamu gak sarapan ?” Mamah ku menyodorkan sebuah nasi goreng yang masih hangat.
“Gak usah mah, udah mau terlambat nih” Segera aku mencium kedua tangan orang tuaku dan berangkat sekolah.
Namaku Adit, setidaknya kau bisa memanggilku begitu. Aku bukan lahir dari keluarga yang kaya, namun hidupku berkecukupan. Saat ini aku duduk di kelas 3 di sebuah Sekolah Menengah Atas yang cukup favorit di kota ini. Pagi ini tidak biasa dengan pagi-pagi sebelumnya, pagi ini aku harus berangkat lebih awal. Aku berangkat lebih awal karna harus mengejar kereta untuk pergi sekolah. Motor yang biasa aku bawa sedang berada di bengkel, disana lah perasaan malas mulai menghampiri.


Nama          : Muhammad Husnul Aziz
Kelas          : 4 EB 19
NPM          : 25213969

Bapepam-LK Periksa Katarina Utama
Selasa, 4 Januari 2011 - 09:07 wib
JAKARTA - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) masih melakukan pemeriksaan terhadap adanya dugaan penyelewengan dana penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) yang dilakukan PT Katarina Utama Tbk (RINA). Kasus tersebut saat ini ditangani oleh Biro Pemeriksaan dan Penyidikan Bapepam-LK.
“Surat pemeriksaannya sudah dikeluarkan. Latar belakang isi surat pemeriksaan ini adalah adanya dugaan penyalahgunaan dana IPO oleh Katarina,” ujar Kepala Biro Pemeriksaan dan Penyidikan Bapepam-LK Sardjito di Jakarta kemarin.
Menurutnya, manajemen perusahaan di bidang jasa penyewaan menara tersebut diduga melakukan penyelewengan atas dana IPO 2009 sebesar Rp33,6 miliar.
Dana yang sedianya akan digunakan untuk membeli peralatan, modal kerja, serta menambah kantor cabang, tidak digunakan se-bagaimana mestinya. Hingga saat ini manajemen perseroan belum melakukan realisasi sebagaimana mestinya.
Dari dana hasil penawaran umum saham perdana sebesar Rp33,6 miliar, dana yang digunakan hanya berkisar antara Rp4 miliar–Rp5 miliar. Sehingga, besar kemungkinan telah terjadi penyelewengan dana publik sebesar Rp28 miliar–Rp29 miliar.
Selain itu, Katarina diduga telah memanipulasi laporan keuangan audit tahun 2009 dengan memasukkan sejumlah piutang fiktif guna memperbesar nilai aset perseroan.
Dalam laporan keuangan auditan tahun 2009 tersebut, perseroan mencantumkan adanya piutang dari PT Media Intertel Graha (MIG) sebesar Rp8,606 miliar dan mencantumkan pemasukan pendapatan dari MIG sebesar Rp6,773 miliar. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku dikecewakan manajemen RINA terkait aksi penyelewengan dana publik.
BEI saat ini masih mengkaji sejauh mana penyelewengan yang dilakukan manajemen. BEI akan meminta perusahaan yang bersangkutan melakukan penghapusan pencatatan saham secara sukarela (voluntary delisting) jika perseroan melakukan perubahan komposisi manajemen dan pemegang saham tanpa sepengetahuan otoritas bursa.
“Kalau memang itu dilakukan, kami akan minta mereka untuk membeli kembali saham publiknya, untuk kemudian melakukan delisting. Sebab, kalau kami force delisting, publik akan dirugikan,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito. (juni triyanto)(Koran SI/Koran SI/ade)