Popular Posts

Category List

About

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma

Link Gunadarma














Gunadarma

Diberdayakan oleh Blogger.

INFO BAAK

Translate This Page

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Senin, 25 November 2013
Nama : Muhammad Husnul Aziz
Kelas : 1EB20
NPM : 25213969





I. PENDAHULUAN 

Budidaya ikan lele sangat diminati para peternak karena pasarnya yang terus berkembang. Pemerintah juga gencar memberikan dukungan melalui riset benih lele unggul dan kampanye gerakan makan ikan. Sehingga bermunculan sentra-sentra budidaya ikan lele di sejumlah daerah.

Untuk mendapatkan keuntungan maksimal, budidaya ikan lele sebaiknya tidak dilakukan secara sampingan atau sekadar kegiatan subsisten. Ikan lele sanggup hidup dalam kepadatan tebar yang tinggi dan memiliki rasio pemberian pakan berbanding pertumbuhan daging yang baik. Oleh karena itu, usaha budidaya ikan lele akan memberikan keuntungan lebih apabila dilakukan secara intensif.

II. ISI

Usaha budidaya lele ini sangat menguntungkan. Ikan yang dipelihara lebih cepat besar dibandingkan ikan air tawar lainnya. Hanya dalam waktu tiga bulan, ikan lele sudah dapat dipasarkan. Pasarnya tidak pernah sepi dan harganyapun stabil berkisar 8 ribu hingga 10 ribu rupiah per kilogram. Ikan lele yang paling banyak diminati adalah yang berukuran 8 ekor untuk satu kilogram.

Dalam beternak lele, media bukanlah suatu hal yang utama, baik itu kolam tembok ataupun tanah, tapi yang diutamakan dalam beternak lele adalah kualitas benih, air dan pakan.

JENIS
Klasifikasi ikan lele menurut Hasanuddin Saanin dalam Djatmika et al (1986) adalah:
Kingdom : Animalia
Sub-kingdom : Metazoa
Phyllum : Chordata
Sub-phyllum : Vertebrata
Klas : Pisces
Sub-klas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Sub-ordo : Siluroidea
Familia : Clariidae
Genus : Clarias

Di Indonesia ada 6 (enam) jenis ikan lele yang dapat dikembangkan:
1) Clarias batrachus, dikenal sebagai ikan lele (Jawa), ikan kalang (Sumatera Barat), ikan maut (Sumatera Utara), dan ikan pintet (Kalimantan Selatan).

2) Clarias teysmani, dikenal sebagai lele Kembang (Jawa Barat), Kalang putih (Padang).

3) Clarias melanoderma, yang dikenal sebagai ikan duri (Sumatera Selatan), wais (Jawa Tengah), wiru (Jawa Barat).

4) Clarias nieuhofi, yang dikenal sebagai ikan lindi (Jawa), limbat (Sumatera Barat), kaleh (Kalimantan Selatan).

5) Clarias loiacanthus, yang dikenal sebagai ikan keli (Sumatera Barat), ikan penang (Kalimantan Timur).

6) Clarias gariepinus, yang dikenal sebagai lele Dumbo (Lele Domba), King catfish, berasal dari Afrika.



Cara Bisnis dan Budidaya Ikan Lele :
1. Mempelajari Ikan Lele yang akan dibudidayakan

Sebelum membangun bisnis budidaya ikan lele, lebih baik anda mengenali lebih dahulu ikan lele yang akan anda budidayakan. Mulai dari jenis makanan dan juga jenis ikannya, hal ini bertujuan agar saat anda budidaya ikan lele, ikan lele anda tidak akan gampang mati.

2. Mempersiapkan Tempat atau Kolam Ikan Lele

Buatlah sebuah kolam dengan kedalaman minimal 50 cm, kolam ini dapat terbuat dari beton atau tanah yang dikeruk kemudian diberi bambu atau rangka khusus terpal. Untuk kolam yang terbuat dari terpal pastikan posisinya presisi dengan kerukan tanah. Pastikan terpal yang digunakan tidak bocor sehingga air dalam kolam tidak habis. Setelah selesai memasang terpal masukan air dan ikan lelenya.


Salah satu keunggulan dari budidaya ikan lele di kolam terpal adalah murah biaya dan praktis. Sebenarnya kolam yang paling baik untuk budidaya ikan lele atau ikan yang lain adalah kolam dari tanah. Namun jika tak memiliki lahan yang cukup atau cocok maka alternatif lain yang lebih simple dan mudah adalah kolam terpal. Adapun keunggulan pemakaian kolam terpal adalah sbb:
Keuntungan dari kolam terpal :
1.   Terhindar dari pemangsaan ikan liar
2.  Dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat untuk memudahkan penggantian air maupun panen
3.   Dapat dijadikan peluang usaha mikro dan makro
4.  Lele yang dihasilkan lebih berkualitas,lele terlihat tampak bersih,dan tidak berbau dibandingkan pemeliharaan diwadah lain
5.   Dapat diterapkan di lahan terbatas
6.   Dapat diterapkan di lahan atau tanah yang porous (tanah yang menyerap air) atau berpasir
7.   Biaya investasi murah
8.   Dapat diterapkan di daerah sulit air
9.   Pembuatannya praktis
10. Ikan lele yang dibudidayakan di kolam terpal tidak berbau lumpur
11. Ikan lele yang dibudidayakan di kolam terpal jarang diserang penyakit
12. Kelangsungan hidup (Survival Rate) ikan lele yang dipelihara di kolam terpal lebih tinggi, bisa mencapai 95%

Langkah-langkah pembuatan kolam terpal adalah

1. Usahakan lahan yang sedikit rindang,tapi jangan langsung dibawah pohon
2. Terpal ukuran 6 x 8 meter (terpal jenis A3 lebih tebal),saat pemasangan sebaiknya ukuran terpal agak dilebihkan agar dapat dibentuk sesuai rangka/patok,
3. Tanah digali dengan kedalaman ± 70 cm, dan lebar 4 x 6 m2 untuk menempatkan posisi terpal.
4. Keliling kolam harus di pagar dengan waring untuk menghindari gangguan hewan ternak atu mengantisipasi lele melompat.
5. Untuk menguatkan posisi terpal dibibir kolam sebaiknya di pasang karung yang diisi dengan tanah sepanjang keliling kolam.



3. Mempersiapkan Air Kolam

Persiapan air kolam merupakan salah satu hal yang penting dalam membudidayakan ikan lele. Hal ini dikarenakan banyak ikan lele yang mati akibat kondisi air yang buruk. Seperti kadar PH pada air kolam, banyak pengusaha yang asal memberi air pada kolam dan tidak memperhatikan kadar PH pada air. PH yang baik dalam air adalah antara 7 s/d 8, sebelum menebar benih ikan lebih baik anda ukur terlebih dahulu PH dalam air dengan alat pengukur PH, hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko matinya benih lele saat ditebar.

4. Cara Pemberian Pakan

Perhatikan cara pemberian pakan pada ikan lele, jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit. Karena jika terlalu banyak akan mengakibatkan kolam air mudah kotor sehingga menyebabkan ikan mudah mati. Selain itu jika terlalu banyak juga merupakan pemborosan dan dapat mengakibatkan kerugian.

5. Membeli dan Penebaran Benih atau Bibit ikan Lele

Dalam membeli benih lele usahakan membeli ditempat yang sudah terpercaya. Jangan sembarangan dalam pengirimannya, pengiriman harus dangan cara-cara yang benar dan lepaskan benih ikan dengan cara yang benar ke dalam kolam.

Sebelum benih ditebar dalam kolam, sortir benih terleih dahulu. Pisahkan benih lele menurut ukurannya. Untuk benih yang baru jangan langsung beri pakan, karena jika bibit lele yang baru ditebar kemudian diberi pakan maka lebih berpotensi terserang penyakit dan mudah mati.

6. Budidayakan Ikan lele dengan Berbagai Usia atau Ukuran

Hal ini bertujuan agar penjualan ikan dapat berjalan trus, sehingga kita dapat memasok kebutuhan ikan lele dengan lancar. Karena jika kita budidaya hanya dengan satu ukuran atau usia maka kita harus menunggu ikan yang baru kita tebar menjadi besar.

7. Promosikan Ikan Lele Anda

Promosikan usaha anda dengan baik, anda dapat melakukannya dengan menawarkan ikan anda ke pasar atau penjual makanan yang berhubungan dengan ikan lele. Namun anda juga dapat mencari tengkulak untuk membeli ikan lele anda.

PERAWATAN BIBIT LELE
Setelah larva menetas tidak perlu diberi makan selama ±2 hari, dikarenakan larva tersebut masih menyimpan cadangan makanan berupa kuning telur yang terdapat dalam perutnya. Beri makanan setelah cadangan makan pada larva lele habis, lele yang masih kecil (stadium larva) tersebut diberi pakan berupa cacing sutera (tubifexsp.) selama ±14 hari.

1. Pemberian Pakan Pada Bibit Lele

Setelah bibit lele berumur 15 hari barulah kita dapat memberikan pakan buatan (pelet), untuk lele berukuran 1-2 cm bisa diberikan pakan PSC atau lebih bagus di beri pakan udang DO-A, akan tetapi pelet ini bersifat tenggelam maka diperlukan kehati-hatian agar tidak berlebih dalam memberikan pakan PSC ataupun DO-A, pakan yang tenggelam dan tidak termakan oleh bibit akan terakumulasi di dasar kolam sehingga dapat mempercepat turunnya kualitas air sebagai akibat bertambahnya jumlah amonia yang bersifat racun bagi bibit lele itu sendiri. Setelah bibit berukuran 2-3 cm diberikan pakan F999 atau PF 1000 hingga bibit lele berukuran 4-6 cm atau siap tebar.

2. Seleksi

Pertumbuhan bibit lele umumnya tidak seragam, lele yang tumbuh lebih cepat atau lebih besar dari yang lainnya akan memakan lele yang ukuranya lebih kecil di bawahnya, untuk menghindari sifat kanibal dari lele tersebut maka diperlukan seleksi pada setiap ukuran lele, seleksi lele biasanya dilakukan dengan bantuan ember seleksi yang memiliki lubang dengan ukuran tertentu. Seleksi pada bibit lele sebaiknya dilakukan minimal 2 minggu sekali.

3. Pergantian Air

Pada perawatan bibit lele diperlukan pergantian air secara berkala minimal setiap 2 minggu sekali, atau fleksibel tergantung dari kondisi air. Apabila pada permukaan air terdapat lumut maka air harus diganti sesegera mungkin. Biasanya untuk seleksi dan pergantian air dilakukan secara bersamaan.

4. Penebaran Benih

Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak panas. Sebelum ditebarkan ke kolam, benih diaklimatisasi dulu (perlakuan penyesuaian suhu) dengan cara memasukan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah pengangkut benih. Benih yang sudah teraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah) angkut benih menuju lingkungan yang baru yaitu kolam. hal ini berarti bahwa perlakuan tersebut dilaksanakan diatas permukaan air kolam dimana wadah (kantong) benih mengapung diatas air. Jumlah benih yang ditebar 50-80 ekor/m3 yang berukuran 5-7 cm. sebagai gambaran kolam berukuran 3×4 m dengan ketinggian 0.75-1 m idealnya mampu menampung lele sebanyak seribu ekor hingga ukuran siap panen.

5. Pemberian Pakan


Selain makanan alami, untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele perlu pemberian makanan tambahan berupa pellet. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Pemberian pakan frekuensinya 3-4 kali setiap hari. Pemberian pakan dapat diberikan pakan buatan atau pelet F-781 atau di berikan pakan alternatif seperti jeroan ikan atau jeroan ayam


Berikut beberapa Analisis Memulai Budidaya Ikan Lele :
Untuk budidaya lele 1000 ekor
  • Benih 1000 ekor, @ Rp. 100/150,- = Rp. 100.000/150.000,
  • Pakan 1 kuintal/100 Kg, 1kg pakan Rp. 6.560,- = Rp. 656.000,-
  • Garam 2 ons/m = 7 kg kubik Rp. 7.000,-
  • Obat-obatan dan vitamin Rp. 15.000,-
  • Penyusutan kolam 5 tahun Rp.60.000,-
  • Hasil panen 1 kuintal X Rp. 15.000 = Rp.1.500.000,-

III. PENUTUP

Ikan Lele merupakan salah satu ikan yang sering digunakan sebagai lauk. Sehingga hal ini menjadi sebuah peluang bisnis, kita dapat memanfaatkan peluang ini dengan membangun bisnis budaya ikan lele. Selain itu, dalam membudidayakan ikan lele tidak terlalu sulit. Namun, kita juga tidak boleh menggampangkannya . Budidaya ikan lele sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat pulau jawa pada khususnya. Harga benih maupun ikan lele konsumsi melambung tinggi. Inilah yang menggiurkan sebagian orang untuk berkecimpung dalam usaha budidaya ikan lele. Ada yang mempunyai modal tinggi maupun modal yang pas pas an mencoba peruntungan.

IV. DAFTAR PUSTAKA

5. http://idebinis.org/2013/06/cara-dan-analisa-budidaya-lele-dengan-baik/
6. http://leleletong.wordpress.com/about/
7. Djatmika, D.H., Farlina, Sugiharti, E. 1986. Usaha Budidaya Ikan Lele. C.V.Simplex. Jakarta.

0 komentar: